Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akhirat

 Belajar survival (menyelamatkan diri)

==========================





Ada yang tanya lewat inbox, "Mas, bagaimana caranya membuktikan bahwa akhirat itu ada?"


Saya sampaikan kepada ybs, ada dua jawaban untuk itu:


1. Bukti apa yang ingin anda peroleh? Apakah bukti berupa video yang di-upload oleh Tuhan ke Youtube? 😜

Jika ya, bagaimana anda tahu bahwa yang upload itu beneran Tuhan asli, bukan Tuhan abal-abal? Pasti butuh bukti berikutnya bukan? Sampai seberapa panjang rangkaian bukti yang anda butuhkan?


2. Apakah anda bisa tahu tahun depan anda semakin melarat atau semakin kaya? Apakah anda bisa tahu bagaimana cara matinya anda nanti, misalnya mati karena stroke atau dimakan buaya? Jika hal-hal yang sepele seperti ini anda tidak mampu mengetahuinya, mengapa tanya hal-hal yang lebih jauh dan lebih spektakuler?


Saran saya, lakukan segala macam persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang. Di LN saja banyak yang belajar memahami bagaimana caranya survival ketika ada serbuan meteor, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir besar, perang nuklir, power blackout, pandemi dan lain-lain. Mengapa anda tidak mencoba seperti mereka, mempelajari berbagai cara menyelamatkan diri dan survival untuk menghadapi berbagai kejadian di masa depan yang juga tidak jelas akan dialami sendiri atau tidak?


Khusus untuk akhirat, jika anda sendiri (dan milyaran orang lainnya) tidak bisa memastikan apakah akhirat itu beneran ada atau tidak, mengapa tidak mempelajari berbagai hal untuk menyelamatkan diri di akhirat seandainya akhirat itu beneran ada? Bukankah jauh lebih penting belajar cara menyelamatkan diri di akhirat dibandingkan mencari bukti bahwa akhirat itu ada atau tidak? Toh banyak orang yang belajar cara menyelamatkan dari perang nuklir walaupun belum pernah kena bom nuklir beneran. "Be prepared", adalah ciri orang-orang yang selangkah ada di depan para mainstream. 


Misalkan beneran terbukti akhirat itu tidak ada, bukankah anda merasa lega karena terbebas dari berbagai kewajiban agar selamat di sana? Pertanyaan anda adalah tipikal pertanyaan para pemalas dan mager. Bagaimana anda bisa punya penalaran yang lebih tinggi kalau semuanya menunggu disuapi? Penalaran itu harus dilatih, bukan menunggu keajaiban dan instan, prok prok prok jadi apa.


Setelah itu diam, tidak ada jawaban apapun. Entah dia sebel atau tidak dengan jawaban saya, itu bukan urusan saya lagi. 😅

Posting Komentar untuk "Akhirat"